sTm 9 Djakarta

Senin, 03 Desember 2012

Peneliti Temukan Es di Planet Merkurius

CALIFORNIA - Pesawat luar angkasa Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) Messenger mengofirmasi temuan es yang pada planet Merkurius. Es sendiri ditemukan di daerah yang tidak memiliki kontak langsung dengan Matahari. Posisi ditemukannya es tersebut dipercaya sebagai wilayah Merkurius yang memiliki air, mengingat suhu ekstrim yang tercatat diplanet yang dekat dengan matahari itu dapat mencapai 427 derajat Celcius. Demikian dilansir dari Space, Senin (3/12/2012). Sejumlah tanggapan mengenai planet Merkurius yang memiliki es hingga kini belum terbukti. Namun, penemuan baru ini sangat menentukan NASA untuk merencanakan pengamatan lebih lanjut di daerah penemuan es tersebut. Dan direncanakan NASA Messenger akan melakukan penelitian lebih lanjut pada 2014 - 2015. Seorang peneliti NASA di Goddard Space Flight Center di Maryland Gregory Neumann mengatakan, "Ada kampanye, ketika pesawat ruang angkasa memperoleh izin untuk mengamati lebih jauh ke utara," Anggapan mengenai kandungan air di planet Merkurius telah diperbincangkan lebih dari dua dekade. Setidaknya terdapat dua peristiwa besar yakni pada 1991 dan 1999 yang menemukan tanda-tanda es. Namun, penelitian tersebut memerlukan teknik lebih canggih. Dengan NASA Messenger yang dikirimkan ke Merkurius pada 2011, nampaknya menunjukan bahwa planet yang dekat dengan Matahari itu memang memiliki kandung air. Dalam pengamatannya, Messenger menggunakan laser dan ditembakkan ke permukaan Merkurius untuk menyelidiki polanya. Sayangnya laser terlalu lemah dan hanya mampu membedakan daerah es terang dari kegelapan di sekitar regolith Merkurius. "Jadi, apa yang Anda lihat merupakan fakta bahwa es tidak dapat bertahan di lokasi tersebut karena lonjakan suhu," jelas Neumann. Selain mengungkap adanya es di planet Merkurius, para peneliti juga berhasil mengungkap materi organik, saat ini para peneliti masih melakukan penelitian mengenai kemungkinan adanya organisme hidup, atau bahkan kehidupan di planet tersebut. Tetapi, Neumann mengatakan, kurva temperatur awal dapat menunjukan bahan organik seperti asam amino.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar