sTm 9 Djakarta

Senin, 03 Desember 2012

Banyak Teman di Facebook Bisa Bikin Stres LONDON - Semakin banyak teman yang dimiliki di Facebook, maka akan semakin membuat stres. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa semakin banyak dan beragam teman di Facebook, maka tingkat stres dari situs itu akan semakin tinggi. Dilansir dari Telegraph, Minggu (2/12/2012), para peneliti dari Edinburg University berhasil menemukan bahwa semakin banyaknya kelompok teman yang dimiliki seseorang, akan memberikan potensi besar untuk menyebabkan terjadinya kesalahan. Secara khusus, mengakibatkan kecemasan yang lebih besar pada karyawan dan orangtua. Laporan ini dihasilkan dengan melakukan survei pada lebih dari 300 orang di Facebook, yang sebagian merupakan mahasiswa dengan usia rata-rata 21 tahun. Penulis laporan itu, Ben Marder mengatakan, " Facebook digunakan untuk menjadi sebuah pesta besar untuk semua teman-teman Anda, tempat Anda bisa 'menari', 'minum', dan 'menggoda'". "Tapi kini dengan kehadiran Ibu, Ayah, dan bos, pesta itu memiliki potensi 'ranjau' sosial yang menjadi peristiwa penuh kecemasan. Saya melihat bagaimana orang akan menghapus foto dan mengatur perilaku offline mereka untuk keberadaan online,” ungkapnya. Jadi misalnya jika pengguna Facebook itu seorang perokok, maka bisa saja ketika di jejaring sosial mereka tidak akan memperlihatkan perilaku tersebut. "Orang-orang akan mencoba dan menyajikan versi membosankan dari dirinya untuk menyenangkan 'penonton’ karena mereka begitu peduli dengan yang orang lain pikirkan," Marder..

LONDON - Semakin banyak teman yang dimiliki di Facebook, maka akan semakin membuat stres. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa semakin banyak dan beragam teman di Facebook, maka tingkat stres dari situs itu akan semakin tinggi. Dilansir dari Telegraph, Minggu (2/12/2012), para peneliti dari Edinburg University berhasil menemukan bahwa semakin banyaknya kelompok teman yang dimiliki seseorang, akan memberikan potensi besar untuk menyebabkan terjadinya kesalahan. Secara khusus, mengakibatkan kecemasan yang lebih besar pada karyawan dan orangtua. Laporan ini dihasilkan dengan melakukan survei pada lebih dari 300 orang di Facebook, yang sebagian merupakan mahasiswa dengan usia rata-rata 21 tahun. Penulis laporan itu, Ben Marder mengatakan, " Facebook digunakan untuk menjadi sebuah pesta besar untuk semua teman-teman Anda, tempat Anda bisa 'menari', 'minum', dan 'menggoda'". "Tapi kini dengan kehadiran Ibu, Ayah, dan bos, pesta itu memiliki potensi 'ranjau' sosial yang menjadi peristiwa penuh kecemasan. Saya melihat bagaimana orang akan menghapus foto dan mengatur perilaku offline mereka untuk keberadaan online,” ungkapnya. Jadi misalnya jika pengguna Facebook itu seorang perokok, maka bisa saja ketika di jejaring sosial mereka tidak akan memperlihatkan perilaku tersebut. "Orang-orang akan mencoba dan menyajikan versi membosankan dari dirinya untuk menyenangkan 'penonton’ karena mereka begitu peduli dengan yang orang lain pikirkan," Marder..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar